Minggu, 13 Oktober 2019

PERANG URAT SARAF ATAU PROPAGANDA (SY WAR ) ADA YANG BURUK DAN ADA YANG BAIK

Secara sederhana, pengertian propaganda dapat dimaknai sebagai usaha Doktrin untuk mempengaruhi pendapat, ideologi atau perilaku masyarakat. Tujuan dari propaganda adalah mengubah perilaku masyarakat atau orang lain sehingga bertindak dan berpikir sesuai dengan keinginan si propagandis (orang yang melakukan propaganda) pengertian propaganda adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasikan representasinya. Ditambahkan pula menurutnya bahwa propaganda adalah kontrol opini yang dilakukan melalui simbol-simbol yang mempunyai arti, atau menyampaikan pendapat kongkrit dan akurat melalui sebuah cerita, rumor dan bentuk-bentuk lain dalam komunikasi sosial
Komunnikasi yang dilakukan secara berencana, sistematis dan berulang-ulang untuk mempengaruhi seseorang, khalayak atau Bangsa ini agar melaksanakan kegiatan tertentu dengan kesadaran sendiri tanpa paksa atau dipaksa.

Perang urat saraf bertujuan menebar ketakutan. Siapa yang dibuat ketakutan tidak mungkin kenal rasa takut. Lantas siapa? Yang hendak dibuat takut inilah sasaran perang urat saraf. Para elit yang dapat mereka gerakan dengan topeng kepentingan untuk melakukan pembentukan opini publik atau memperkeruh semua sendi sendi kehidupan Berbangsa dan Bernegara sehingga kita selalu bertikai dan berdebat untuk hal-hal yang tidak berguna. Yang pada akhirnya Bangsa ini kehabisan energi dan lupa untuk membangun bangsa ini. Inilah target perang urat saraf.
Penyebaran rasa frustasi dan skeptisisme, musuh berusaha membuat masa depan selalu terlihat gelap dan beban bertambah berat di mata

masyarakat agar rakyat tidak memiliki harapan apapun
di manapun rakyat saling saling bertikai satu sama yang lain, maka di situ pasti ada kehendak jahat dan anti Pancasila. Di saat kita bertikai, merenunglah dan kita akan segera menemukan keberadaan napsu kerusakan atau teror, termasuk pada keluarga maupun pada diri sendiri

Teknik propaganda ini menggunakan ‘kata yang baik’ untuk melukiskan sesuatu agar mendapat dukungan, tanpa menyelidiki ketepatan asosiasi itu. Teknik propaganda ini digunakan untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar