Secara
sederhana, pengertian propaganda dapat dimaknai sebagai usaha Doktrin untuk
mempengaruhi pendapat, ideologi atau perilaku masyarakat. Tujuan dari propaganda adalah mengubah perilaku masyarakat
atau orang lain sehingga bertindak dan berpikir sesuai dengan keinginan si propagandis (orang yang
melakukan propaganda) pengertian propaganda adalah teknik untuk mempengaruhi
kegiatan manusia dengan memanipulasikan representasinya. Ditambahkan pula
menurutnya bahwa propaganda adalah kontrol opini yang dilakukan melalui
simbol-simbol yang mempunyai arti, atau menyampaikan pendapat kongkrit dan
akurat melalui sebuah cerita, rumor dan bentuk-bentuk lain dalam komunikasi
sosial
Komunnikasi yang dilakukan secara berencana, sistematis dan berulang-ulang untuk mempengaruhi seseorang, khalayak atau Bangsa ini agar melaksanakan kegiatan tertentu dengan kesadaran sendiri tanpa paksa atau dipaksa.
Perang
urat saraf bertujuan menebar ketakutan. Siapa yang dibuat ketakutan tidak mungkin
kenal rasa takut. Lantas siapa? Yang hendak dibuat takut inilah sasaran perang
urat saraf. Para elit yang dapat mereka gerakan dengan topeng kepentingan untuk
melakukan pembentukan opini publik atau memperkeruh semua sendi sendi kehidupan Berbangsa dan Bernegara sehingga kita selalu bertikai dan berdebat untuk
hal-hal yang tidak berguna. Yang pada akhirnya Bangsa ini kehabisan energi dan
lupa untuk membangun bangsa ini. Inilah target perang urat saraf.
Penyebaran rasa frustasi dan skeptisisme, musuh berusaha membuat masa depan selalu terlihat gelap dan beban bertambah berat di mata
Penyebaran rasa frustasi dan skeptisisme, musuh berusaha membuat masa depan selalu terlihat gelap dan beban bertambah berat di mata
masyarakat
agar rakyat tidak memiliki harapan apapun
di manapun rakyat saling saling bertikai satu sama yang lain, maka di situ pasti ada kehendak jahat dan anti Pancasila. Di saat kita bertikai, merenunglah dan kita akan segera menemukan keberadaan napsu kerusakan atau teror, termasuk pada keluarga maupun pada diri sendiri
di manapun rakyat saling saling bertikai satu sama yang lain, maka di situ pasti ada kehendak jahat dan anti Pancasila. Di saat kita bertikai, merenunglah dan kita akan segera menemukan keberadaan napsu kerusakan atau teror, termasuk pada keluarga maupun pada diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar